MITOS v.s LOGIKA
Sejumlah skeptis tentu saja menolak teori bahwa Bahtera Nuh benar-benar ada dan banjir super besar itu pernah terjadi. Skeptis yang atheis tak perlu ditanyakan lagi, tentu saja mereka menganggapnya sebagai omong kosong, sementara skeptis yang beragama tidak lagi mencerna peristiwa ini secara harafiah.
Para skeptis mempertanyakan masalah2 praktis, misalnya:
1. Mungkinkah bahtera Nabi Nuh mampu menampung seluruh spesies binatang di bumi? Sementara ukuran kapal tersebut dikatakan dalam satuan hasta, yang setelah diperkirakan ternyata hanya seluas lapangan bola.
2. Bagaimana cara Nuh membuang kotoran-kotoran binatang?
3. Mungkinkah tanaman yang diangkut mampu bertahan hidup tanpa cahaya matahari selama 40 hari?
4. Apakah mungkin banjir besar yang menutupi bumi benar2 terjadi? Jika demikian, dari mana datangnya air tersebut?
Menilik pertanyaan-pertanyaan tersebut, sepertinya mustahil sekali Bahtera Nuh benar-benar ada dan banjir maha besar pernah terjadi. Namun saya bukan seorang skeptis dan saya punya keyakinan, karena itu saya ingin memaparkan bukti-bukti yang mendukung keberadaan Bahtera Nabi Nuh.
DIMANAKAH LETAK BAHTERA NUH?
Para pakar kitab terus meneliti gunung dimana kapal Nabi Nuh berlabuh. Namun terdapat perbedaan pendapat, Al-Quran condong bahwa bahtera tersebut mendarat di Gunung Judi, sementara Alkitab menyatakan kapal tersebut berlabuh di daerah timur laut Turki. Dalam Bibel dikisahkan bahwa bahtera tersebut terdampar di gunung Ararat. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata gunung Ararat pernah berkali-kali berganti nama. Antara lain, gunung Guardian, Gunung Armenia, dan Gunung Judi. Dari penelitian tersebut para ahli sepakat bahwa tempat bahtera Nuh terdampar adalah gunung Ararat/ Judi. Yang berbeda hanya nama, namun lokasinya sama.
Sejak dahulu kala, bahkan sebelum kelahiran Nabi Muhammad, sudah dilakukan pencarian bahtera Nuh, misalnya saja
- Epiphanius, seorang Bishop dari Salames menyatakan bahtera tersebut terdampar di gunung Guardian (Ararat/Judi) yang tertutup salju tebal.
- Pada abad 17 seorang pendeta Yunani mengatakan bahwa pendahulunya, Umar bin Khattab telah mengambil bagian bahtera untuk dijadikan bahan bangunan masjid.
- Pada tahun 1876. James Brice dari Inggris seorang arkeolog dari Oxford mencarai bahtera tersebut di gunung Ararat, dalam pencarian tersebut J. Brice menemukan 4 buah batu panjang berbentuk tongkat yang diduga adalah tiang layar yang telah memfosil.
- Pada tahun 1892, Yoseph Nouri dari Perancis melakukan pencarian dengan rute yang berbeda, ia mengatakan bahwa telah menamukan Bahtera Nabi Nuh saat kemarau panjang dan tidak ada salju yang menyelimuti gunung, di duga bahwa ia telah berjalan di dek kapal berukuran 300 kubik, persis yang dikisahkan dalam Bibel.
Karena belum ditemukannya fotografi, tak ada bukti visual yang meyakinkan orang-orang akan penemuan mereka, sehingga kisah penemuan tersebut bisa jadi bualan saja.
BAHTERA NUH DITEMUKAN
Pada tahun 1959, Ilham Durupinan seorang pilot Turkey Airforce melakukan pomotretan udara di gunung Ararat, dan menemukan benda asing didekat puncaknya. Dr. Arthur Brande memeriksa hasil pemotretan itu dan menyatakan bahwa benda asing tersebut adalah sebuah perahu yang diduga merupakan Bahtera Nabi Nuh.
Tahun 1990, Ron Wyat dan Dr. David Fasold melakukan penelitian dengan peralatan yang lebih canggih, dan menemukan empat batu berlubang yang memiliki berat masing2 10 ton, diduga batu tersebut berfungsi sebagai pemberat agar perahu tidak oleng. Seperti halnya bahtera nuh, mungkinkah manusia api juga cuma mitos?
.